Ini pertama kali gue nulis...
Nulis sejujurnya tentang apa yang ada di benak gue....
Hmmmm....???
Lu lu tentu pernah denger istilah "Atheis" kan? Sebenernya kayak apa sih Atheisme itu?
Atheis yang asal Bahasanya dari Yunani "Alpha" yg artinya "tidak ada" dan "Theos" yg berarti "Tuhan"
Atheis yang asal Bahasanya dari Yunani "Alpha" yg artinya "tidak ada" dan "Theos" yg berarti "Tuhan"
Kedua kata tersebut dipadukan menjadi "Atheos" yg berarti "tidak ada / tanpa Tuhan".
Orang yg menganut paham "Atheis" adalah mereka yg gak percaya bahwa Tuhan itu ada. Nggak percaya Tuhan, bukan berarti orang itu terus jadi gak beradab dan gak bermoral, melegalkan yg namanya pembunuhan, seks bebas, dll. Bukan, bukan begitu yg namanya Atheis yaa....
Orang yg menganut paham "Atheis" adalah mereka yg gak percaya bahwa Tuhan itu ada. Nggak percaya Tuhan, bukan berarti orang itu terus jadi gak beradab dan gak bermoral, melegalkan yg namanya pembunuhan, seks bebas, dll. Bukan, bukan begitu yg namanya Atheis yaa....
Atheis adalah mereka yg tidak percaya adanya campur tangan Tuhan dalam segala hal yang terjadi di dunia ini.
Klo mereka bilang,sesuatu yg terjadi di belahan dunia ini bisa dijelaskan dengan rasio. Mungkin kedengerannya aneh dan tidak masuk akal, tapi jangan memandang rendah mereka, karena tentunya mereka punya alasan kuat di balik pandangan mereka ini.
Kenapa orang bisa menjadi Atheis?
Kenapa orang bisa menjadi Atheis?
Ini Menurut survey, kebanyakan orang jadi Atheis karena miris melihat orang2 yg ngakunya beragama, tapi kelakuan mereka ga ada bedanya dengan binatang yg ga menyembah Tuhan. Membunuh mengatasnamakan agama misalnya, saling membenci antar umat beragama, dan masih banyak lagi. Kok agama tidak membuat manusia jadi lebih baik? Di mana Tuhan? Mengapa Ia tidak bertindak terhadap segala kebobrokan2 yg dilakukan umatnya? Kira ira pemikiran kayak gitu lah yg menyebabkan seseorang menjadi mempertanyakan eksistensi(keberadaan) Sang Pencipta.
Banyak orang orang yang pinter dan berjasa di sejarah dunia seperti ilmuwan dan filsuf yg jadi Atheis. Itu bukti bahwa kebanyakan manusia meninggalkan agama bukan karna mereka murtad atau mengikuti aliran setan,tapi karna mereka berpikir.
Andreas Ludwig Feurbach adalah salah satu filsafat pertama yg tercatat mempertanyakan eksistensi Tuhan. Seringkali ajaran agama mengatakan bahwa Tuhan bertransformasi di dalam kehidupan manusia, yaitu Tuhan berusaha mencapai tindakanNya melalui setiap aktivitas manusia . Apabila benar demikian adanya, berarti Tuhan bagaikan dalang dan manusia adalah wayangnya. Benarkah?
Menurut Feurbach, pernyataan ini tidaklah benar karena menurutnya,Agama adalah sebuah proyeksi dari kehidupan manusia . Maksudnya gimana? Seringkali dalam beragama orang kadang tidak memakai wahyu asli dari Tuhan,tapi berdasarkan emosi pribadi. Akuilah, kitab suci agama apapun selalu tertulis dalam bahasa kuno yg tidak mudah untuk dibaca, apalagi di-interpretasikan. Jadi menurut Feurbach, seringkali ajaran ajaran agama yg diajarkan kepada umat tuh "menyimpang" dari makna aslinya.
Bgitu juga Karl Marx ? Filsafat asal Jerman pencetus sosialisme ini pernah berkata "agama ibarat popium (candu) bagi manusia
Hal ini dikarenakan banyak manusia yg beragama, tapi ga menggunakan hati. Akibatnya mereka jadi bodoh, dongo, fanatik, dan anarkis...sama aja kayak orang lagi sakaw akibat narkoba.
Apakah benar pendapat Karl Marx tersebut? Menurut gue siih,,,, : bener bener aja apabila agama bersifat ritus semata mata, dan tidak berpihak pada masalah masalah manusia .
Banyak orang orang yang pinter dan berjasa di sejarah dunia seperti ilmuwan dan filsuf yg jadi Atheis. Itu bukti bahwa kebanyakan manusia meninggalkan agama bukan karna mereka murtad atau mengikuti aliran setan,tapi karna mereka berpikir.
Andreas Ludwig Feurbach adalah salah satu filsafat pertama yg tercatat mempertanyakan eksistensi Tuhan. Seringkali ajaran agama mengatakan bahwa Tuhan bertransformasi di dalam kehidupan manusia, yaitu Tuhan berusaha mencapai tindakanNya melalui setiap aktivitas manusia . Apabila benar demikian adanya, berarti Tuhan bagaikan dalang dan manusia adalah wayangnya. Benarkah?
Menurut Feurbach, pernyataan ini tidaklah benar karena menurutnya,Agama adalah sebuah proyeksi dari kehidupan manusia . Maksudnya gimana? Seringkali dalam beragama orang kadang tidak memakai wahyu asli dari Tuhan,tapi berdasarkan emosi pribadi. Akuilah, kitab suci agama apapun selalu tertulis dalam bahasa kuno yg tidak mudah untuk dibaca, apalagi di-interpretasikan. Jadi menurut Feurbach, seringkali ajaran ajaran agama yg diajarkan kepada umat tuh "menyimpang" dari makna aslinya.
Bgitu juga Karl Marx ? Filsafat asal Jerman pencetus sosialisme ini pernah berkata "agama ibarat popium (candu) bagi manusia
Hal ini dikarenakan banyak manusia yg beragama, tapi ga menggunakan hati. Akibatnya mereka jadi bodoh, dongo, fanatik, dan anarkis...sama aja kayak orang lagi sakaw akibat narkoba.
Apakah benar pendapat Karl Marx tersebut? Menurut gue siih,,,, : bener bener aja apabila agama bersifat ritus semata mata, dan tidak berpihak pada masalah masalah manusia .
Tapi pada kenyataannya tidak semua orang beragama bertindak seperti itu. Banyak juga orang beragama yg mendedikasikan hidupnya demi kebaikan.
Contoh Nabi Muhammad SAW dan Mother Teresa contohnya. Di tangan orang orang seperti beliau, iman bukanlah hanya omong kosong tetapi bertindak bagi kemanusiaan.
Banyak filsafat filsafat lain yg juga mempunyai pendapat mengenai Atheisme. Nietzche pernah berkata bahwa "God is dead"..manusia membunuh Tuhan, karena agama sering di jadikan alat politik yang penuh dengan intrik intrik kebusukan demi meraih tujuan untuk suatu golongan. Di tangan agama, manusia menjadi bermental budak, tidak punya akal sehat.
Sigmund Freud, seorang neurologis terkenal dan juga pencetus teori psiko-analisis, pernah berkata bahwa agama itu ilusi yg menyebabkan penyakit "Neurosis Infantil Kolektif" terhadap manusia. Akibat agama, manusia menjadi lemah dan manja, seperti anak2. Mereka terlalu mengandalkan Tuhan, mengandalkan "kekuatan ilahi" untuk menyelesaikan masalah2 hidup mereka.
Jean Paul Sartre, filsuf pencetus Eksistensialisme, pernah berkata bahwa "Manusia tidak akan pernah jadi manusia selama masih ada Tuhan" Kebebasan sesungguhnya baru bisa diraih apabila tanpa Tuhan. Selama ada Tuhan, manusia terkekang, tidak pernah bisa berkembang maksimal. Menurutnya, hal ini dikarenakan terkadang agama terlalu meremehkan rasio, hanya mementingkan kolektivitas saja.
Teman dan ampir bisa gua katakan Guru karna pemikirannya yang yg tidak hanya memandang agama tidak dari satu sisi pernah bilang "Atheisme adalah oto-kritik terhadap umat beragama saat ini", dan gua setuju banget dengan pendapat beliau. Agama menjadi salah satu sumber perselisihan di dalam kehidupan manusia sementara memeluk agama pun tidak bisa menjamin bahwa perilaku seseorang akan menjadi baik. Jadi, sebenarnya untuk apa sih kita beragama?
Sementara para Atheis ini, meskipun mereka tidak menyembah Tuhan, tapi mereka berkarya dan karyanya secara nyata bisa bermanfaat bagi umat manusia sampai berabad2 setelahnya. Jadi apakah orang Atheis itu salah? Gua rasa ngga, karena meskipun tidak mempercayai Tuhan, mereka ga jadi jahat, malah mereka jadi pinter dan beradab. Orang Atheis ga merugikan orang lain, justru orang beragama lah yg sering merugikan orang laen...itulah fenomena yg sering terjadi di dunia saat ini.
Bagaimana pendapat elu elu mengenai pendapat mereka?
Temen temen setuju ga kalo agama itu mengkotak-kotakkan manusia? Gua sih setuju, karena agama terkadang membuat manusia menjadi fanatik, merasa diri adalah yg paling benar dan merendahkan mereka yg mempunyai pandangan berbeda. Dan ga jarang, hal tersebut juga menimbulkan konflik, bahkan pertumpahan darah. Baca deh sejarah umat manusia 100 tahun terakhir...berapa banyak insiden terorisme dan pertumpahan darah yg terjadi dengan mengatasnamakan agama?
Jadi apakah ajaran agama itu salah? Tentu tidak. Yg salah adalah para pemeluknya, bukan agamanya. Gue kenal seorang temen yg Atheis dan tau ga, terkadang gua ngerasa kalo dia lebih memahami yg namanya "agama" daripada kita2 semua yg beragama. Dia belajar filosofi semua agama sama rata, tanpa ngejudge apakah itu salah atau bener. Buat dia, agama itu sebuah filosofi hidup yg baik, tapi entah kenapa banyak orang yg ngakunya beragama, tapi hidupnya ga sesuai dengan ajaran agamanya tersebut.
Dia kata begini ke gua, "It's not GOD that I hate, it's His so-called FANS CLUB" (Yg saya benci bukanlah Tuhan, tapi FANS CLUB nya") Dan menurut gue, argumen argumentasi dia itu sah sah aja .
Banyak filsafat filsafat lain yg juga mempunyai pendapat mengenai Atheisme. Nietzche pernah berkata bahwa "God is dead"..manusia membunuh Tuhan, karena agama sering di jadikan alat politik yang penuh dengan intrik intrik kebusukan demi meraih tujuan untuk suatu golongan. Di tangan agama, manusia menjadi bermental budak, tidak punya akal sehat.
Sigmund Freud, seorang neurologis terkenal dan juga pencetus teori psiko-analisis, pernah berkata bahwa agama itu ilusi yg menyebabkan penyakit "Neurosis Infantil Kolektif" terhadap manusia. Akibat agama, manusia menjadi lemah dan manja, seperti anak2. Mereka terlalu mengandalkan Tuhan, mengandalkan "kekuatan ilahi" untuk menyelesaikan masalah2 hidup mereka.
Jean Paul Sartre, filsuf pencetus Eksistensialisme, pernah berkata bahwa "Manusia tidak akan pernah jadi manusia selama masih ada Tuhan" Kebebasan sesungguhnya baru bisa diraih apabila tanpa Tuhan. Selama ada Tuhan, manusia terkekang, tidak pernah bisa berkembang maksimal. Menurutnya, hal ini dikarenakan terkadang agama terlalu meremehkan rasio, hanya mementingkan kolektivitas saja.
Teman dan ampir bisa gua katakan Guru karna pemikirannya yang yg tidak hanya memandang agama tidak dari satu sisi pernah bilang "Atheisme adalah oto-kritik terhadap umat beragama saat ini", dan gua setuju banget dengan pendapat beliau. Agama menjadi salah satu sumber perselisihan di dalam kehidupan manusia sementara memeluk agama pun tidak bisa menjamin bahwa perilaku seseorang akan menjadi baik. Jadi, sebenarnya untuk apa sih kita beragama?
Sementara para Atheis ini, meskipun mereka tidak menyembah Tuhan, tapi mereka berkarya dan karyanya secara nyata bisa bermanfaat bagi umat manusia sampai berabad2 setelahnya. Jadi apakah orang Atheis itu salah? Gua rasa ngga, karena meskipun tidak mempercayai Tuhan, mereka ga jadi jahat, malah mereka jadi pinter dan beradab. Orang Atheis ga merugikan orang lain, justru orang beragama lah yg sering merugikan orang laen...itulah fenomena yg sering terjadi di dunia saat ini.
Bagaimana pendapat elu elu mengenai pendapat mereka?
Temen temen setuju ga kalo agama itu mengkotak-kotakkan manusia? Gua sih setuju, karena agama terkadang membuat manusia menjadi fanatik, merasa diri adalah yg paling benar dan merendahkan mereka yg mempunyai pandangan berbeda. Dan ga jarang, hal tersebut juga menimbulkan konflik, bahkan pertumpahan darah. Baca deh sejarah umat manusia 100 tahun terakhir...berapa banyak insiden terorisme dan pertumpahan darah yg terjadi dengan mengatasnamakan agama?
Jadi apakah ajaran agama itu salah? Tentu tidak. Yg salah adalah para pemeluknya, bukan agamanya. Gue kenal seorang temen yg Atheis dan tau ga, terkadang gua ngerasa kalo dia lebih memahami yg namanya "agama" daripada kita2 semua yg beragama. Dia belajar filosofi semua agama sama rata, tanpa ngejudge apakah itu salah atau bener. Buat dia, agama itu sebuah filosofi hidup yg baik, tapi entah kenapa banyak orang yg ngakunya beragama, tapi hidupnya ga sesuai dengan ajaran agamanya tersebut.
Dia kata begini ke gua, "It's not GOD that I hate, it's His so-called FANS CLUB" (Yg saya benci bukanlah Tuhan, tapi FANS CLUB nya") Dan menurut gue, argumen argumentasi dia itu sah sah aja .
Buat gua sendiri, gua liat banyak orang beragama di Indonesia tuh malah jadi bodoh, ngeributin masalah yg ituuu,ituuuu aja. Mereka melupakan esensi yg paling penting yaitu agama melayani manusia, bukan manusia melayani agama. Agama dibuat untuk membuat manusia makin manusiawi, bukan malah jadi biadab. Tapi dewasa ini gua liat yg terjadi malah sebaliknya. Kalo agama malah jadi alasan untuk saling membenci dan menyakiti, terus apa manfaatnya?
Nah lu lu udah bisa memperkira-kan sekarang apa sih isi otaknya orang Atheis.Mereka bukan murtad atau terbawa iblis, atau juga terlalu mengagungkan logika, ngga. Itu semua pilihan hidup, yg ga bisa dijudge bener atau salahnya. Kalo menurut gua, mau beragama atau tidak, itu pilihan pribadi masing masing orang. Tapi apapun pilihan kita, yg paling penting adalah :
Kesatu, kita ga boleh menganggap pilihan kita adalah yg paling bener, karena bener atau salah hanya Sang Pencipta yg tahu, bukan manusia.
Gua memeluk agama dan Allhamdulilah dengan memegang sebuah prinsip : beriman itu adalah sebuah taruhan.
Bisa aja ternyata gua salah, klo ternyata di dunia ini ga ada yg namanya Tuhan, semua hanya fenomena ajaib,,,,ajaib,,,,ajaib yg bisa dijelaskan dengan logika manusia. Tapi kalo harus bertaruh dengan misteri Ilahi tersebut, gua memilih untuk percaya karena buat gua, karunia Tuhan tuh nyata dan terasa di dalam kehidupan gue.
Dan kalo pun amit amit ternyata gue salah, Tuhan itu ternyata ga ada, dan selama ini yang gua lakuin cuma memuja dan memuji yg ga exist sia sia...ya udahlah...setidaknya lebih baik daripada gue menolak mempercayai Tuhan tapi ternyata Tuhan beneran ada terus selama hidup di dunia ini ternyata gue kehilangan kesempatan untuk mensyukuri hikmat yg Tuhan berikan.
Nah lu lu udah bisa memperkira-kan sekarang apa sih isi otaknya orang Atheis.Mereka bukan murtad atau terbawa iblis, atau juga terlalu mengagungkan logika, ngga. Itu semua pilihan hidup, yg ga bisa dijudge bener atau salahnya. Kalo menurut gua, mau beragama atau tidak, itu pilihan pribadi masing masing orang. Tapi apapun pilihan kita, yg paling penting adalah :
Kesatu, kita ga boleh menganggap pilihan kita adalah yg paling bener, karena bener atau salah hanya Sang Pencipta yg tahu, bukan manusia.
Gua memeluk agama dan Allhamdulilah dengan memegang sebuah prinsip : beriman itu adalah sebuah taruhan.
Bisa aja ternyata gua salah, klo ternyata di dunia ini ga ada yg namanya Tuhan, semua hanya fenomena ajaib,,,,ajaib,,,,ajaib yg bisa dijelaskan dengan logika manusia. Tapi kalo harus bertaruh dengan misteri Ilahi tersebut, gua memilih untuk percaya karena buat gua, karunia Tuhan tuh nyata dan terasa di dalam kehidupan gue.
Dan kalo pun amit amit ternyata gue salah, Tuhan itu ternyata ga ada, dan selama ini yang gua lakuin cuma memuja dan memuji yg ga exist sia sia...ya udahlah...setidaknya lebih baik daripada gue menolak mempercayai Tuhan tapi ternyata Tuhan beneran ada terus selama hidup di dunia ini ternyata gue kehilangan kesempatan untuk mensyukuri hikmat yg Tuhan berikan.
Yang kedua yg ga kalah penting adalah...kita ga boleh memaksakan kepercayaan kita kepada orang laen. Gua percaya bahwa semua agama di dunia ini sebenarnya punya maksud dan tujuan yg sama,kebaikan untuk segala umat hanya saja aturan aturan dan tata caranya yang berbeda satu sama lainnya
Pernah denger cerita tentang 3 orang buta dan seekor gajah:ceritanya ada 3 orang buta yang mau tau binatang gajah ntu seperti apa ?
Pernah denger cerita tentang 3 orang buta dan seekor gajah:ceritanya ada 3 orang buta yang mau tau binatang gajah ntu seperti apa ?
Lantas mereka minta bantuan satu orang untuk dipertemukan dgn gajah.
Orang buta pertama mendekat dan memegang kaki gajah,"Gajah itu bulat dan keras kayak batang pohon".Orang buta kedua maju mendekati gajah dan memegang belalai Gajah dan bilang "Gajah ini bulat dan panjang kayak ular" .Lalu ke 3 mendekati gajah dan memegang kupingnya gajah ,lalu bilang " Gajah tipis kayak kipas"
Jadi cerita di atas menggambarkan pemahaman manusia terhadap Tuhan. Apakah pendapat ketiga orang buta itu salah? Menurut gue, pandangan mereka bukan salah,tapui TIDAK LENGKAP. Bahkan andaikata kita tidak buta sekalipun, kita tetap tidak boleh menganggap pandangan kita yg paling benar. Mengapa? Gajah yg terlihat oleh mata manusia tentunya berbeda dengan gajah yg terlihat di mata hewan lain, serangga atau anjing misalnya.
Kita manusia, ga peduli setinggi apapun ilmu yg kita pelajari, tetap saja akal budi dan kemampuan kita yg terbatas tidak akan cukup untuk memahami misteri Ilahi mengenai eksistensi Sang Pencipta yg tidak terbatas. Karena itu hendaklah kita tidak merasa diri yg paling benar, apalagi memaksakan kepercayaan kita terhadap orang lain.
Menurut gue manusia tanpa agama itu bagaikan Spiderman yg berada di ruang hampa. Tanpa adanya gedung2 tinggi tempat ia beraksi, Spiderman ga ada bedanya dengan manusia berkostum biasa. Begitu juga manusia. Tuhan memaknai kehidupan manusia. Dengan adanya agama, kehidupan manusia dimaknai. Kebebasan bukan dibatasi, tapi dimaknai dengan adanya "tanggung jawab"